BMKG: Suhu Udara Januari 2024 Cetak Rekor Tertinggi Sejak 1981

Tia Dwitiani Komalasari
6 Februari 2024, 11:55
Pengamat mengamati anomali suhu muka laut Indonesia di Kantor BMKG Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023). Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkapkan, peningkatan suhu yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia dalam beberapa hari terakhi
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Pengamat mengamati anomali suhu muka laut Indonesia di Kantor BMKG Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023). Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkapkan, peningkatan suhu yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh dinamika atmosfer serta dampak El Nino dan Dipole Mode Positif serta distribusi curah hujan belum merata yang berpengaruh pada penurunan curah hujan dan perubahan cuaca panas di Indonesia.
Button AI Summarize

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan suhu rata-rata Januari 2024 mencapai 27,2 derajat celcius. Suhu tersebut merupakan yang tertinggi untuk bulan yang sama sejak 1981.

"Secara umum Indonesia mengalami kenaikan suhu udara 0,8 derajat celcius dibanding normalnya," dikutip dari fakta perubahan iklim dari situs resmi BMKG, Selasa (6/2).

Kenaikan suhu udara tertinggi terjadi di stasiun Meteorologi Umbu Mehang Kunda di Sumba Timur yaitu sebesar 2 derajat celcius. Sementara kenaikan suhu terendah terjadi di Stasiun Meteorologi Maritim Paotere di Makassar sebesar -0,6 derajat celcius.

Sebelumnya, Kepala BMKG Indonesia, Dwikorita Karnawati, mengatakan puncak musim hujan diprediksi dimulai pada akhir Januari hingga Maret mendatang.

Dwikorita menyebut tidak ada anomali cuaca dalam musim hujan tahun ini. Musim hujan berlangsung normal sesuai dengan rata-rata klimatologisnya selama 30 tahun terakhir, yaitu dapat mencapai 400 milimeter dalam satu bulan.

"Hanya saja, menurutnya terkadang akan muncul hujan ekstrem pada skala harian, dimana curah hujan dapat mencapai 150 milimeter per hari," katanya.

Dwikorita mengingatkan, hujan tersebut dapat menyebabkan banjir, banjir bandang dan tanah longsor jika tidak diantisipasi sejak awal. Aksi mitigasi yang dapat dilakukan, diantaranya membersihkan saluran air atau drainase lingkungan, membersihkan sungai dari material penghambat/sumbatan berupa batu, tanah, kayu, ranting pohon, dan sampah, yang dapat memicu terjadinya banjir bandang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...